SERANG, TitikNOL - Penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di sekolah di Banten terkendala data pokok pendidikan (dapodik) yang belum lengkap. Akibatnya, distribusi KIP masih belum merata di Banten.
"Akan dievaluasi, validasi data KIP, karena faktanya beberapa sekolah yang tidak terserap anggarannya, karena di data kita waktu itu pakenya bukan dapodik, masih pakai data lama," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ardius Prihartono, setelah menghadiri forum konsultasi publik RPJMD, di Kab. Serang, Kamis (4/5/2017).
Pihaknya melakukan verifikasi ulang agar pendistribusian KIP bisa diterima pelajar yang berhak. Pihaknya akan mengawasi setiap sekolah agar distribusi KIP bisa diterima siswa yang benar-benar membutuhkan.
"Jadi akan ada verifikasi ulang dan kita maksimalkan updating datanya. Soalnya makin ke sini kan masih banyak anak-anak sekolah yang kurang mampu perlu bantuan dan itu belum tercover seluruhnya," tukasnya.
Diketahui, kuota KIP dari Pemerintah Pusat untuk Banten sebanyak 23.024 kartu. Rinciannya, Kabupaten Lebak 2.694 siswa, Kabupaten Pandeglang 2.566 siswa, Kabupaten Serang 2.220 siswa, Kabupaten Tangerang 6.206 siswa, Kota Cilegon 508 siswa, Kota Tangerang 4.845 siswa, Kota Tangerang Selatan 2.925 siswa dan Kota Serang 988 siswa.
Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMA pada Disdik Banten, Adang Abdurahman juga mengungkapkan, se Nasional, ada 1 juta lebih KIP belum tersalurkan.
"KIP untuk di banten masih banyak yang belum terdistribusi, jumlahnya saya tidak tahu. Tapi kalau Se-Indonesia itu ada 1 jutaan yang belum terdistribusi," ungkapnya.
Menurutnya, hasil verifikasi lapangan cukup mengejutkan, karena sebenarnya penerima program Presiden Joko Widodo tersebut sudah sesuai by name by adress.
"Tapi, setelah kita cek ternyata anaknya sudah ada yang lulus, ada yang sudah berhenti sekolah," ujarnya. (Kuk/red)