TANGERANG, TitikNOL - Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Arif Anwar mengatakan, rencana pengembangan MRT dimana Provinsi Banten masuk fase kedua.
Untuk barat dari Kembangan menuju Balaraja. Sedangkan untuk timur dari Medan Satria ke Cikarang. Dikatakan, untuk pembangunan fase II belum ada arahan secara pasti dari Presiden maupun Menteri. Selain itu melihat kondisi fiskal saat ini dimungkinkan para investor bisa ikut.
“Tapi perlu kajian legalnya. Terlebih kalau MRT bersama pengembang membentuk konsorsium,” kata Arif.
Dijelaskan, untuk rencana pembangunan dari Lebak Bulus hingga Serpong, Pemerintah Pusat belum membuka ruang. “Tapi dimungkinkan digarap oleh investor,” jelasnya.
Hal sama diungkap Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat. Katanya, saat ini sedang dilakukan kajian di wilayah Kota Tangerang Selatan. Diperkirakan kajian selesai pada akhir tahun 2025.
Terkait pengembangan east west, jelasnya, Kembangan - Balaraja masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalur yang panjangnya sekitar 29 km itu, dari kajian akan ada 14 stasiun. Sebanyak lima stasiun di Kota Tangerang dan sembilan stasiun Kabupaten Tangerang.
Tuhiyat optimis, dengan penglibatan swasta, sekitar stasiun nantinya bisa dikembangkan sebagai kawasan bisnis.
Hal senada diungkap Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Wibowo. Dirinya optimis kalau MRT sudah jalan perekonomian masyarakat bakal meningkat.
Menurutnya hal itu seperti dikisahkan oleh masyarakat Kabupaten Lebak yang sangat terbantu dengan double track (rel ganda) KRL untuk mobilitas ke wilayah Tangerang Raya dalam rangka aktivitas perekonomian.