TANGERANG, TitikNOL - Nasib sial dialami Nurhayadi (Yadi), warga Kampung Ledug RT 003/003, Alam Jaya, Jatiuwung, Kota Tangerang.
Pemilik pabrik di Desa Kendal, Pasar Kemis, Tangerang itu ditipu mentah-mentah oleh oknum yang mengaku sebagai rekanan PLN.
Akibat modus oknum rekanan PLN itu, Yadi mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. Uang sebesar itu awalnya sebagai biaya pemasangan listrik baru dengan daya listrik 13.200 VA untuk pabriknya di Kendal, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Menurut Yadi, beban biaya sambungan baru itu telah dibayarkan melalui salah satu oknum perwakilan rekanan PLN Sepatan berinisial MRR. Kata Yadi, oknum rekanan PLN itu mengaku membawa nama bendera perusahaan Pelita Hati yang bersedia memasang aliran listrik baru untuk pabriknya.
"Saya sudah transfer pembayaran listrik baru ke rekening atas nama MRR sebesar Rp 18, 5 juta serta Rp. 1 juta, dan saya sudah bayar cash Rp 700 ribu. Biaya itu untuk pemasangan listrik dengan daya 13. 200 VA. Tapi sampai saat ini listrik belum terpasang sejak September 2018 lalu," kata Yadi kepada TitikNOL, Kamis (16/5/2019).
Saat disinggung soal langkah membawa persoalan itu ke ranah hukum atas dugaan penggelapan, Yadi mengaku belum memiliki niat. Dia masih berharap pihak yang bersangkutan untuk mengembalikan kerugian yang telah dideritanya.
"Saya belum berniat melaporkan ke pihak berwajib dulu mas, saya ingin yang bersangkutan bersedia mengembalikan kerugian," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Sustedi, salah satu rekan bisnisnya membenarkan adanya persoalan itu. Tedi mengakui pemasangan listrik dan keberadaan pabrik milik Nurhayadi, masuk dalam wilayah kerja PLN Cikupa, Kabupaten Tangerang.
"Iya, pabrik itu masuk wilayah kerja PLN Cikupa. Persoalan sama R ya? Persoalannya yang saya tahu, R itu bermaksud menyerahkan pemasangan listrik ke teman saya di PLN Cikupa, tapi yang bersangkutan belum menyerahkan uangnya. Katanya uang itu sudah dipakai sama dia, itu yang saya tahu pak, jika informasi saya masih dibutuhkan bisa hubungi saya lagi," jelas Sustedi saat dikonfirmasi TitikNOL.
Ketika dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, yang bersangkutan MRR tidak memberikan respon. Meski wartawan ini telah berusaha meminta klarifikasi melalui teleponnya. (Don/TN1).