CILEGON, TitikNOL - Tuntut kesejahteraan, puluhan karyawan PT Siemens Indonesia, yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan mogok kerja dan melakukan aksi unjuk rasa di depan perusahaan setempat, Senin (6/6/2016).
Informasi yang berhasil dihimpun, aksi mogok kerja ini dilakukan karena karyawan PT Siemens Indonesia kesal dengan pihak manajemen yang tidak peduli dengan kesejahteraan mereka.
Salah satu karyawan PT Siemens, Wahyudin mengatakan, selama ini perusahaan hanya memberikan uang transpot sebesar Rp850 ribu perbulan kepada karyawan. Sedangkan untuk uang tunjangan lainnya tidak ada.
"Jadi, selain gaji, kita hanya mendapatkan uang transpot Rp850 ribu per bulan. Tunjangan lainnya tidak ada," ungkapnya.
Ia menjelaskan, bekerja di perusahaan besar, uang tunjangan perumahaan dan keluarga itu seharusnya ada.
"Tapi kenyataannya, perusahaan sebesar Siemens justru tidak ada," ucapnya.
Bahkan, gaji pokok karyawan di PT Siemens Indonesia masih dibawah UMK. "Saya sudah bekerja di PT Siemens Indonesia sudah hampir 15 tahun, tapi gaji sekarang cuma Rp2,6 juta. sedangkan UMK Cilegon Rp3,1 juta," jelasnya.
Parahnya, lanjut Wahyudin, banyak karyawan baru justru gajinya sama besarnya dengan karyawan yang sudah lama bekerja.
"Sudah pernah kita tanyakan ke manajemen, namun mereka bilang semua karyawan itu gajinya sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Hidayatullah karyawan lainnya. Selain menuntut kesejahteraan, mereka juga protes kepada pihak perusahaan terkait dengan dihapuskannya surat pengantar dari klinik setempat bagi karyawan yang ingin berobat ke rumah sakit.
"Surat pengantar dari klinik sudah dihapuskan perusahaan sejak awal Mei. Jadi, karyawan yang ingin berobat ke rumah sakit harus menggunakan uang pribadi terlebih dahulu, baru setelah itu membuat klaim supaya bisa diganti sama perusahaan," terangnya.
Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari manajemen PT.Siemens Indonesia. (Ardi/red)