LEBAK, TitikNOL - Sejumlah massa yang tergabung di dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Organisasi Rakyat Anti Koruptor (LSM - Orator) Banten, menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Lebak, Selasa (24/5/2016).
Dalam aksinya, massa menuding pihak BPMPPT Lebak kerap melalukan pungutan liar (pungli) pada proses pembuatan perizinan kepada masyarakat (Pengusaha) yang ingin mengurus dan mendapatkan izin usahanya.
Contohnya dari hasil investigasi warga di pembangunan gedung baru Rumah Sakit Misi dan pembangunan perumahan Ranau Estate. Untuk gedung baru Rumah Sakit Misi berdasarkan kajian dan analisa, diduga menyalahi aturan perundang-undangan.
Tetapi, begitu mudahnya pihak BPMPPT Lebak mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB).
"Begitu juga dengan perizinan untuk perumahan Ranau Estate," ujar Agustian ketua LSM Orator kepada TitikNOL.
Oleh karenanya, Agustian pun mendesak aparat penegak hukum di Kabupaten Lebak segera menangkap dan memeriksa Hari Setiono karena diduga telah menyalahgunakan wewenang dan jabatannya sebagai kepala BPMPPT.
"Kami minta penegak hukum segera menangkap dan memeriksa Hari Setiono dan kepada Bupati Lebak, kami minta untuk mencopot jabatannya selaku kepala BPMPPT Lebak. Jika tidak ada respons dari pihak terkait, pekan depan kami akan turun kembali untuk melakukan aksi yang sama di kantor Bupati Lebak," ancam Agustian.
Menanggapi hal tersebut, Hari Setiono Kepala BPMPPT Lebak saat dihubungi TitikNOL terkesan berang.
"Apa yang mau dikonfirmasikan, itu kan baru dugaan kan. Ya sudah, itu saja konfirmasinya," ucap Hari. (Gun/red)