Pengamat: Isu Teror Warga Hal Paling Jahat dalam Berpolitik Jelang Pemilu

Ilustrasi. (Dok: Klikpotisif)
Ilustrasi. (Dok: Klikpotisif)

TANGERANG, TitikNOL - Panasnya suhu politik menjelang Pemilu 17 April 2019 mendatang, dirasa sangat merugikan masyarakat.

Pasalnya, munculnya berbagai isu negatif, menghujat dan mencela kandidat, dipandang oleh pengamat politik dari Konsepindo (Konsultan Sosial, Ekonomi dan Politik Indonesia) Research & Consulting, Veri Muhlis Arifuzzaman dirasa tidak ideal.

Pihaknya menilai, gorengan-gorengan isu politik yang dilontarkan dua kubu pasangan Capres 01 dan Capres 02 dianggaplah sudah biasa.

Meski, kata Veri Muhlis Arifuzzaman, hal itu diibaratkan banyaknya tukang gorengan lewat apa saja, bahkan pisang mentah juga bisa digoreng jika mencermati panasnya suhu politik saat ini.

Menurutnya, yang menjadi bahaya dalam menghadapi suhu panas tahun politik kali ini adalah memunculkan isu tidak benar, rekayasa, berbohong dan juga fitnah, serta menggalang isu meneror warga disebutnya hal yang paling jahat.

"Yang ideal seharusnya terjadi perdebatan hangat, bisa juga panas, terkait program kandidat. Rakyat bisa berdebat soal program pembangunan atau solusi atas persoalan. Itu mendidik dan keren," terang Veri Muhlis Arifuzzaman kepada TitikNOL, Jumat (4/1/2019).

Kendati demikian, pihaknya sangat menyayangkan perdebatan-perdebatan yang muncul dipermukaan publik justru yang menguat adalah menghujat dan mencela kandidat. Meski hal itu, menurutnya bisa diperbaiki dengan cara debat kandidat.

"Itu semua bisa diperbaiki apalagi ada momentum debat kandidat. Giring rakyat untuk ikut berpikir dan merespon program kerja kandidat,".ungkap Veri. (Don/TN1).

TAG pemilu
Komentar