Jum`at, 22 November 2024

Sadis! Pemuda di Kota Serang Jadi Korban Penganiayaan Ngaku Oknum Polisi

Korban penganiayaan empat oknum ngaku polisi saat membuat laporan ke Polres Serang Kota. (Foto: TitikNOL)
Korban penganiayaan empat oknum ngaku polisi saat membuat laporan ke Polres Serang Kota. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Asmawi (35) warga kampung Kaung, Kecamatan Cipocok Jaya dan temannya Agus (22), jadi korban penganiyaan empat orang oknum yang mengaku-ngaku sebagai buser (polisi), yang menuding mereka sebagai pencuri.

Hal tersebut terjadi saat salah satu warga Masudi, yang merupakan tetangga Asmawi kemalingan satu buah mesin cuci steam dan pertamini pada 28 Februari 2017. Masudi pun meminta bantuan saudaranya yang diakui sebagai anggota Polda Banten.

Karena kecurigaan Masudi diduga kepada Asmawi dan Agus, pada Minggu (5/3/2017) dinihari pukul 01.00 WIB, keduanya didatangi empat orang yang mengaku sebagai anggota buser dan langsung menarik paksa dengan tudingan dugaan pencurian.

Asmawi yang menolak ajakan ke empat orang yang berpakain biasa tersebut melawan. Tapi salah satu oknum menodong pistol kepada Asmawi dan ia ikut bersama Agus dengan dalih akan dibawa ke kantor kepolisian.

“Ada empat orang yang tiba-tiba datang langsung mengajak saya untuk ikut ke kantor. Ngakunya dari buser. Tapi pas saat saya minta surat penangkapannya mereka langsung paksa kita, menyeret dan menodongkan pistol,” papar Asmawi, Rabu (8/3/2017).

Lalu, saat perjalanan ke kantor, keduanya malah diajak keliling oleh ke empat oknum tersebut dan dibawa ke hutan untuk diintrogasi. Karena menolak untuk menjawab, di sana dipukuli dan ditendang. Bahkan salah satu oknum memukulnya dengan pistol.

“Saat perjalanan tiba-tiba saya dibawa keliling dan ditanya barangnya mana? Saya kan tidak tahu apa-apa saya jawab barang apa, tapi malah dipukul saya. Mereka terus bertanya mana barang saja, saya kan tidak tahu,” tuturnya.

Begitu pun saat dibawa ketempat sepi lainnya, terus dipukuli. Setelah puas, mereka dibawa ke tempat makan, dengan kondisi babak belur. “Habis itu saya dibawa ke tempat makan, dan ke taman sampai akhirnya saya di bawa antarkan kembali ke rumah sendirian saja pukul 05.00 WIB,” ungkapnya.

Sementara itu, pengakuan Agus, dirinya sempat di bawa kerumah salah satu oknum yang mengaku polisi seorang diri. “Saya sendirian dibawa kesalah satu rumah dari mereka. Di sana saya dikasih makan dan siangnya sebelum diantarkan kerumah saya dibawa ke rumah ke Masudi yang kehilangan itu, dan di.sana saya ditanya lagi soal barang itu, ya saya jawab tidak tahu karena saya tidak merasa,” ujar Agus.

Akibat peristiwa terebut, Asmawi pun melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Cipocok Jaya, sementara Agus melaporkan ke Polresta Kota Serang.

Ditemui di Mapolsek Cipocok Jaya, Kanit Reskrim AKP Nasir Embing membenarkan adanya laporan tersebut dengan pasal 170 tentang kekeraasan terhadap orang. “Iua betul memang ada laporan, yang jadi korban kekerasan dari oknum yang mengaku-ngaku buser dan sedang kita dalami,” jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan terkait empat oknum yang mengaku sebagai anggota polisi. “Kita akan menyelidiki oknumnya, karena kan kita belum tahu dan itu berdasarkan laporan dari korban,” lanjutnya.

Sementara itu, ditemui terpisah, Muhadi yang diduga mencurigai Asmawi dan Agus sampai terjadi peristiwa penganiayaan tersebut, mengaku tidak megetahui kejadian tersebut.

“Saya tidak tahu, karena saya cuma mengadu saja ke saudara jauh saya kalau baru kemalingan. Namanya Dede subur, anggota dari Polda,” sebutnya.

Ia pun mengaku tidak ada niat untuk meminta dipukuli. “Gak ada niat sama sekali, gak ada minta pukulin. Karena saat itu saudara saya cuma bilang akan datang dan biar saya yang urus,” pungkasnya. (Gat/Rif)

Komentar