Jum`at, 22 November 2024

Tuding Kades Jual Sumber Mata Air, Ratusan Warga Cibareno Datangi Kantor Desa

Sejumlah warga yang nampak mendatangi Kantor Kepala Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng. (Foto: TitikNOL)
Sejumlah warga yang nampak mendatangi Kantor Kepala Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Ratusan warga Kabupaten Lebak asal Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng mendatangi kantor Desa setempat, Jumat (03/06/2016).

Kedatangan ratusan warga tersebut bermaksud untuk menemui Rustandi selaku Kepala Desa (Kades) setempat yang dituding warga telah menjual sumber mata air di Blok Cikampak, Kampung Cironyok tanpa melakukan musyawarah dengan warga.

Berdasarkan pantauan, aksi ratusan warga mendatangi kantor desa Cibareno dimulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga menjelang salat Jumat.

Warga mendesak Rustandi untuk mundur dari jabatannya selaku Kades dan diproses sesuai hukum oleh aparat kepolisian karena diduga telah menjual tanah sumber mata air yang merupakan aset milik desa kepada perusahaan PT Pasundan Eco Energy yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

"Intinya kami sebagai warga tidak setuju adanya sumber mata air itu dijual kepada siapapun karena itu aset desa. Kami meminta kades agar mundur dari jabatannya dan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Arif kordinator aksi kepada TitikNOL.

Dijelaskan Arif, penjualan sumber mata air tersebut diduga dilakukan oknum Kades terkait kepada perusahaan PT Pasundan Eco Energi untuk memperkaya diri sendiri.

"Kabarnya, sumber mata air dijual sudah satu bulan ini. Kami sebelumnya sudah menanyakan kepada BPD selaku wakil kami. BPD membenarkan adanya penjualan tersebut, tapi mereka mengaku tidak tahu menahu proses terjadinya jual beli," imbuh Arif.

Terpisah, Camat Cilograng Edi Sunaedi membenarkan kedatangan warga Cibareno ke kantor desanya. Namun Edi berkilah bahwa kedatangan warga untuk mendemo Kades, melainkan ingin menanyakan kapan dilakukan sosialisasi pembebasan lahan.

"Jadi warga datang bukan untuk demo, tapi mau menyakan kapan dilakukan sosialisasi oleh Kades soal pembebasan lahan. Memang isunya ada penjualan sumber mata air, makanya warga berduyun-duyun datang ke sana," ucap Edi. (Gun/red)

Komentar