Jum`at, 22 November 2024

Waduh, PT SRI Dikepung Dua Kampung‎

Dikawal ketat kepolisian, ratusan warga Pengabuan dan Cilodan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang PT Synethetic Rubber Indonesia. (Foto: TitikNOL)
Dikawal ketat kepolisian, ratusan warga Pengabuan dan Cilodan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang PT Synethetic Rubber Indonesia. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Ratusan warga lingkungan Pengabuan dan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, menggelar aksi unjuk rasa di PT. Synthetic Rubber Indonesia (SRI), Senin (10/10/2016). Mereka mendesak pembangunan pabrik ban tersebut dihentikan.

"Kedatangan kami ini untuk mendesak PT SRI agar merelokasi dan membebaskan lahan lingkungan Pengabuan dan Cilodan. Karena kami tidak mau keberadaan PT SRI berdampak negatif yakni melakukan pencemaran polusi. Apalagi pabrik tersebut memproduksi ban berdekatan langsung dengan kampung Pengabuan dan Cilodan," ungkap Maryani , salah satu warga Cilodan yang melakukan unjuk rasa di PT SRI.

Maryani mengatakan, selama PT SRI tidak melakukan pembebasan lahan maka warga mendesak pembangunan pabrik segera dihentikan.

"Pembangunan boleh dilanjutkan, jika PT SRI sudah melakukan pembebasan lahan," tegasnya.

"Kami sudah pernah bertemu dengan manajemen PT SRI terkait dengan tuntutan ini. Tapi pihak perusahaan terkesan tidak menanggapi aspirasi kami," tutupnya.

Sementara itu aksi unjuk rasa hingga berita ini dimuat masih berlangsung. Ratusan petugas Kepolisian, termasuk Kapolres Cilegon AKBP Raden Romdhon Natakusumah memimpin pengamanan unjuk rasa di anak perusahaan PT Chandra Asri tersebut. (Ardi/quy)

Komentar